Nama : Eriyanti
NPM : 12113935
Kelas : 3KA12
KARANGAN
ILMIAH
Pengertian
karangan ilmiah
Suatu
karya tulis akan lebih bermakna bila dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain
yang membacanya, serta bila mungkin dapat juga tersebar secara lebih meluas
sesuai dengan sasaran atau target audiencenya.
Kita menyusun suatu karya tulis dengan maksud agar dapat dibaca oleh orang lain
baik untuk orang tertentu, golongan masyarakat tertentu, atau masyarakat luas.
Kualitas suatu karya tulis dapat dilihat
dari berbagai aspek. Pertama, tentunya kualitas karya tulis tersebut ditentukan
oleh topik materi tulisan atau pokok bahasannya, dan hal ini sangat berperan
terhadap upaya menarik minat pembaca. Namun, kedua, menarik minat pembaca saja
belumlah memadai bila tidak diiringi bahasan yang ingin diungkapkan oleh
penulis. Untuk memudahkan pemahaman tersebut sehingga tidak menimbulkan
berbagai persepsi dan interpretaasi yang saling berbeda, baik oleh berbagai
ragam pembaca maupun oleh berbagai bentuk karya tulis, tentunya penulisan
tersebut harus dapat memenuhi persyaratan seperti bentuk format, gaya, maupun
sistematika penulisan tertentu yang sudah baku.
Karangan ilmiah (scientific paper)
adalah laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan
Ciri-ciri karangan ilmiah
Karangan
ilmiah mempunyai beberapa ciri-ciri, diantaranya:
a)
Sistematis,
artinya mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi,
kausalitas, dan sebagainya.
b)
Objektif, artinya pembahasan
suatu hasil penelitian sesuai dengan yang diteliti.
c)
Cermat, tepat, dan benar.
d)
Tidak persuasive.
e)
Tidak argumentative.
f)
Tidak emotif.
g)
Netral, artinya tidak mengejar keuntungan sendiri atau
pihak lain.
h)
Tidak melebih-lebihkan sesuatu.
Tujuan
karangan ilmiah
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara
lain :
- Memberi penjelasan
- Memberi komentar atau penilaian
- Memberi saran
- Menyampaikan sanggahan
- Membuktikan hipotesa
Sepuluh asas
mengarang
Dalam menulis karangan ilmiah
sebelumnya harus mengetahui sepuluh asas mengarang yang baik dan benar, berikut
adalah sepuluh asas mengarang:
1. Usahakanlah
kalimat-kalimat yang pendek
Panjang rata-rata kalimat dalam
suatu karangan merupakan sebuah tolok ukur yang penting bagi keterbacaan.
Penulisan kalimat yang panjang harus diimbangi dengan kalimat-kalimat yang
pendek sehingga meningkatkan kejelasan karangan.
2. Pilihlah
yang sederhana
Kalimat yang
sederhana lebih meningkatkan keterbacaan suatu karangan.
3. Pilihlah
kata yang umum dikenal
Dalam mengarang pakailah kata-kata
yang telah dikenal masyarakat umum sehingga ide yang diungkapkan dapat secara
mudah dan jelas ditangkap pembaca.
4. Hindari
kata-kata yang tidak perlu
Kata-kata
yang tak perlu hanya melelahkan pembaca dan melenyapkan perhatiannnya.
5. Berilah tindakan
dalam kata-kata kerja anda
Kata kerja yang aktif, yang
mengandung tindakan, yang menunjukkan gerak akan membuat suatu karangan hidup
dan bertenaga untuk menyampaikan pesan yang dimaksud.
6. Menulislah
seperti sedang bercakap-cakap
Dengan mengungkapkan
gagasan seperti halnya bercakap-cakap, karangan menjadi lebih jelas.
7. Pakailah
istilah-istilah yang pembaca dapat menggambarkannya
Perkataan yang konkret lebih jelas
bagi pembaca daripada perkataan yang abstrak. Sebagai contoh, “factory town”(kota dengan banyak pabrik)
lebih mudah ditangkap ada istilah “industrial
community”(masyarakat industri).
8. Kaitkan
dengan pengalaman pembaca anda
Karangan yang jelas ialah bilamana
dapat dibaca dan dipahami pembaca sesuai
dengan latar belakang pengalamannya.
9. Manfaatkan
sepenuhnya keanekaragaman
Karangan tidak boleh senada, datar,
sepi sehingga membosankan pembaca. Harus ada variasi dalam kata, frase, kalimat
maupun ungkapan lainnya.
10. Mengaranglah
untuk mengungkapkan, bukan untuk mengesankan
Maksud utama mengarang
ialah mengungkapkan gagasan, dan bukannya menimbulkan kesan pada pihak pembaca
mengenai kepandaian, kebolehan, atau kehebatan diri penulisnya.
Jeni-jenis
karangan ilmiah
Karangan ilmiah terbagi beberapa jenis,
berikut adalah jenis-jenis karangan ilmiah:
1. Makalah
Makalah adalah karya tulis yang menyajikan
suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat
empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti
karangan).
2. Kertas
kerja
Kertas kerja adalah makalah yang memiliki tingkat
analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya.
3. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang
mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain.
4.
Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah yang
sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
5.
Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang
mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan
fakta yang sahih dengan analisis tang terinci.
Langkah-langkah
pokok pembuatan karangan ilmiah
I. Dalam menggunakan kata dan frase
1. Hendaknya
dihindari pemakaian kata/frase tutur dan kata/frase setempat kecuali bila
sudah menjadi perkataan umum.
2. Hendaknya
dihindarkan pemakaian kata/frase yang telah mati.
3. Hendaknya
kata atau frase yang bernilai rasa digunakan secara cermat, sesuai dengan
suasana dan tempatnya.
4. Hendaknya
kata-kata sinonim dipakai secara cermat pula karena kata-kata sinonim tidak
selamanya sama benar arti pemakaiannya.
5. Hendaknya
istilah-istilah yang sangat asing bagi umum tidak dipakai dalam karangan umum.
6. Hendaknya
dihindari pemakaian kata asing atau kata daerah bila dalam bahasa indonesia
sudah ada katanya, jangan menggunakan kata asing hanya karena terdorong untuk
bermegah dan berbahasa tinggi.
II. Dalam menyusun kalimat
1. Gunakanlah
kalimat-kalimat pendek
2. Gunakanlah
bahasa biasa yang mudah dipahami orang
3. Gunakan
bahasa sederhana dan jernih pengutarannya
4. Gunakan
bahasa tanpa kalimat majemuk
5. Gunakan
bahasa dengan kalimat aktif, bukan kalimat pasif
6. Gunakan
bahasa padat dan kuat
7. Gunakan
bahasa positif, bukan bahasa negatif
Langkah-langkah pokok pembuatan karangan ilmiah adalah
sebagai berikut :
a.
Memilih
sebuah pokok topik yang ditulis sesuai
dengan minat anda, minat pembaca, arti penting topik, fasilitas, dan kesempatan
b.
Mencari
sumber yang autoratif
c.
Membatasi
pokok soal yang akan dibicarakan agar pengumpulan data, informasi, dan fakta
serta pengolahannya terfokus dan agar karangan dapat dikembangkan secara
memadai, yaitu pernyataan-pernyataan pendirian didukung dengan hal-hal yang konkret
dan spesifik
d.
Menentukan
suatu tesis percobaan/garis besar acuan sementara yang menjadi arah umum dan
tujuan yang hendak dicapai.
e.
Mencari di
perpustakaan judul-judul buku dan artikel yang membicarakan topik yang
telah dipilih dan dibatasi
f.
Mengumpulkan/meminjam
buku-buku dan bacaan yang lain yang akan dipakai sebagai sumber.
g.
Mencatat
tiap judul buku/bacaan pada sebuah kartu bibliography,
lengkap dengan data tentang nama pengarang dan publikasinya. Kartu-kartu bibliography
ini diperlukan untuk menyusun catatan kaki, catatan akhir dan daftar
pustaka.
h.
Membaca
buku-buku sumber dengan membuat catatan-catatan. Catatan ini dapat berupa
kutipan, ringkasan atau komentar pribadi
i.
Menata
bahan-bahan yang terkumpul berupa catatan-catatan menjadi suatu garis besar.
Dalam hal terakhir ini, anda harus membaca buku-buku lain lagi serta mengadakan
pengamatan, wawancara dan sebagainya
j.
Merumuskan
tensis final
k.
Menyusun
kerangka karangan yang final
l.
Menulis
draft pertama karangan. Pengantar tidak selalu yang pertama kali disusun.
Mungkin saja batang tubuh karangan ditulis terlebih dahulu, kemudian penutupnya
berupa kesimpulan. Setelah itu baru disusun pengantarnya.
Dalam menulis karangan sementara
ini, kutipan, catatan kaki/catatan akhir hendaknya diletakan pada tempatnya dan
ditulis dengan jelas dan setepat-tepatnya. Baris-baris karangan sementara ini
sebaiknya cukup longgar untuk memberi tempat kepada koreksi-koreksi perbaikan.
Dalam membuat draft pertama, perhatikanlah petunjuk berikut ini.
1. Selalu
berpegang teguh pada topik
2. Kata-kata
dan susunan kalimat sederhana
3. Menggunakan
pernyataan-pernyataan positif
4. Tiap kata
digunakan dengan sadar akan arti dan maknanya (denotasi dan konotasi)
5. Menggunakan
tanda baca dan cara penulisan menurut ejaan yang resmi dan berlaku
6. Membaca
kembali segala sesuatu yang telah dituliskan, dam memperbaiki rumusan-rumusan yang
kurang jelas, kurang tepat.
7. Selalu
mengusahakan dan dipenuhinya asas-asas kesatu paduan, pertautan
Sumber : http://ditaraditya04.blogspot.co.id/2013/01/makalah-karangan-ilmiah.html