ABSTRAK
Dian
Komalasari
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA
Kata Kunci : Perilaku merokok,remaja
Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menentukan prediktor dari merokok perilaku pada
remaja.Subyek penelitian ini adalah 75 laki-laki, berusia 15-18 tahun, dan
perokok. Ini Penelitian yang dilakukan terhadap skala Tua permisif Sikap untuk
perilaku merokok,Skala pengaruh teman sebaya, skala Kepuasan psikologis, dan
skala Merokok Tingkah laku hipotesis adalah bahwa orang tua sikap permisif
terhadap perilaku merokok,pengaruh teman sebaya, kepuasan psikologis adalah
prediktor terhadap perilaku merokok pada remaja.
Ada fenomena
co-liniarity antara kepuasan psikologis dan prediktor sehingga kepuasan
psikologis dari analisis regresi.Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa nilai
F = 22.468 (p <0,05) dan R(R = 0.620 makan R2 perilaku dan pengaruh teman
sebaya adalah prediktor terhadap perilaku merokok pada remaja.Bisa disimpulkan
bahwa orang tua permisif sikap perilaku merokok dan pengaruh teman sebaya yang
efektif kontribusi 38,4%.= 0.384). Ini berarti sikap permisif yang orang tua
untuk merokok.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Para remaja adalah penerus generasi
bangsa. Namun, para remaja sekarang seringkali menganggap enteng kesehatan
mereka. Mereka hanya memikir apa yang akan membuat mereka senang, seperti
rokok. Para remaja lebih banyak menggunakan rokok di usia muda tanpa
memperhatikan akibat yang akan di timbulkan dari kelakuannya tersebut.
Sebenarnya seorang pelajar belum
boleh merokok di kalangan sekolah, masyarakat atau kalangan yang lainnya.
Karena hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatannya, sekolahnya dan
lain-lain. Biasanya hal ini di lakukan oleh para pelajar karena kondisi emosi
mereka yang tidak stabil memebuat mereka melakukan segalah hal untuk
melampiaskan esmosinya. Populasi merokok pada usia dini sangatlah tinggi. Hal
ini di sebabakan karena kurangnya penyuluhan tentang bahaya rokok di kalangan
sekolah atau masyarkat, atau mungkin juga kurangnya kesadaran pada diri mereka
sehingga mereka tidak memperhatikan bahayanya dan juga nanti kedepanya.
Kebiasaan merokok
diIndonesia sangat memprihatinkan. Setiap saat kita dapat menjumpai
masyarakat dari berbagai usia, termasuk pelajar. Padahal, berbagai penelitian
dan kajian yang telah di lakukan menunjukan bahwa rokok sangat membahayakan
kesehatan. Bukan hanya membahayakan para perokok, asap rokok juga sangat
berbahaya apabila di hirup oleh orang-orang yang berada di sekitarnya ( perokok
pasif ). Bahkan sebagian penelitian menunjukkan bahwa para perokok pasif
memiliki resiko kesehatan lebih tinggi dari pada para prokok itu sendiri.
Penyakit-penyakit mulai dari menderita batuk hingga kanker paru-paru mengancam
para perokok aktif maupun pasif.
Kami menyadari bahwa informasi
tentang bahya rokok bagi kesehatan sangat penting untuk di ketahui oleh
masyarakat luas, khususnya para pelajar. Hal ini yang mendorong kami untuk
menyusun makalah ini tentang Bahaya Merokok Dikalangan Remaja. Kami berharap,
dengan mengetahui informasi ini para pelajar dapat mengurungkan niatnya untuk
mengonsumsi rokok, atau bahkan berhenti merokok.
1.2 Rumusan Masalah
·
Bagaimana
penyebab perilaku merokok pada dikalangan remaja?
· Bagaimana dampak dari merokok?
·
Bagaimana
upaya mengatasi perilaku merokok pada remaja?
1.3 Tujuan Penulisan
· Mendeskripsikan faktor penyebab
perilaku merokok pada kalangan remaja.
·
Mendeskripsikan
dampak dari merokok.
·
Mendeskripsikan
upaya mengatasi merokok pada kalangan remaja.
1.4 Manfaat
Penelitian
·
Institusi
pendidikan
Tulisan ini diharapkan sebagai
salah satu bahan referensi bagi mahasiswa kesehatan dalam upaya
pencegahan munculnya perilaku merokok terutama pada usia anak sekolah dan
pra sekolah.
·
Institusi
pemerintahan
Tulisan ini diharapkan dapat
menjadi salah sumber dalam upaya penanggulangan rokok untuk kesejahteraan hidup
masyarakatnya.
·
Institusi
kesehatan
Tulisan ini diharapkan dapat
menjadi salah satu sumber informasi tentang perilaku merokok sehingga dapat
menyusun program pendidikan kesehatan masyarakat.
BAB II
ISI
2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perilaku Merokok
Menurut Lewin
dalam Komasari dan Helmi (2000), perilaku merokok disebabkan diri sendiri dan
faktor lingkungan.
Suryaningrat (2007), perilaku merokok merupakan
perilaku berbahaya bagi kesehatan. Namun, masih banyak orang yang melakukannya.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan seorang merokok yaitu:
a. Pengaruh keluarga
Seorang yang berasal dari keluarga yang konservatif
(keluarga yang menjaga dan memperhatikan anak-anaknya) lebih sulit untuk
terlibat dengan rokok. Sedangkan orang yang berasal dari keluarga yang permisif
( keluarga yang tidak terlalu menjaga anaknya dan menerima perilaku anak)
cenderung akan mudah untuk terlibat dengan rokok.
Dalam Journal of Consumer Affairs (Aliyah,
2011) menyebutkan bahwa orang tua perokok akan berpengaruh dalam mendorong anak
mereka menjadi perokok pemula di usia dini. Secara psikologis, toleransi orang
tua terhadap asap rokok di rumah akan membentuk nilai bagi anak bahwa merokok
adalah hal yang boleh dilakukan dan mereka merasa bebas untuk merokok karena
tidak ada sangsi moral yang diberikan oleh orang tua (Mu’tadin, 2002).
Contoh lain adalah adanya permasalahan internal
keluarga. Misalnya, seorang anak berasal dari keluarga yang broken home,
diantaranya dipicu dengan perceraian orang tua. Anak tersebut melakukan
aktivitas merokok sebagai bentuk protes dan perlawanan terhadap kedua orang
tuanya karena tidak memperhatikannya (Suryaningrat, 2007).
b. Pengaruh Teman
Seseorang yang mempunyai teman perokok akan lebih
mungkin merokok dibanding orang yang tidak punya teman perokok. Banyak orang
terdorong menjadi perokok pemula untuk menyusaikan diri pada komunitas
pergaulan. Rokok membuat mereka merasa lebih diterima oleh banyak orang
(Mu’tadin, 2002). Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi :
1) Orang tersebut terpengaruh oleh teman-temannya.
2) Teman-temannya dipengaruhi olehnya
c. Faktor Kepribadian
Orang mencoba merokok karena alasan ingin tahu, atau
ingin melepaskan diri dari rasa sakit dan kebosanan. Secara kepribadian,
kondisi mental yang sedang menurun seperti stres, gelisah, takut, kecewa dan
putus asa sering mendorong orang menghisap rokok. Mereka merasa lebih tenang
dan lebih mudah melewati masa-masa sulit setelah merokok. (Suryaningrat, 2007).
d. Pengaruh Iklan
Dalam media visual seperti televisi, baliho dan
majalah tampak tampilan-tampilan reklame yang sangat profokatif dengan
memperlihatkan bahwa dengan merokok seseorang akan lebih macho (Suryanigrat,
2007).
Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian
rupa sehingga dapat menarik para konsumen atau khalayak secara sukarela
terdorong untuk melakukan suatu tindakan sesuai yang diinginkan pengiklan.
Banyak iklan rokok di media cetak, dan
elektronik telah mendorong rasa ingin tahu publik tentang produk rokok.
Penggambaran tokoh serta adegan-adegan menantang dalam iklan membuat masyarakat
menirunya. Ikalan-iklan yang ada merangsang mereka untuk merokok dengan bujukan
yang berbeda. Meskipun dalam iklan tidak digambarkan orang merokok akan tetapi
adegan-adegan yang identik dengan keperkasaaan dan penuh imajinasi mempengaruhi
mereka mengonsumsi rokok (Mu’tadin, 2002).
Tema iklan rokok selalu menampilkan pesan positif
seperti macho, bergaya, peduli, setia kawan, dan inspiratif. Berdasarkan
penelitian Universitas Prof. Dr. Hamka (Uhamka) dan komisi nasional
perlindungan anak (2007), iklan rokok merupakan salah satu penyebab
meningkatnya jumlah perokok di Indonesia ( Candra, 2008).
2.2 Dampak Perilaku Merokok
Perilaku
merokok mempunyai dampak bermacam-macam bagi perokok. Menurut Ogden (2000),
perilaku mempunyai dua dampak, yaitu positif dan dampak negatif.
a.
Dampak
Positif
Merokok memiliki dampak positif yang sangat sedikit
bagi kesehatan. Graham dalam ogden (2000) menyatakan bahwa perokok dengan
merokok dapat menghasilkan mood positif dan dapat membantu individu
menghadapi keadaan-keadaan yang sulit. Smet (1994) menyebutkan keuntungan
merokok (terutama bagi perokok) yaitu mengurangi ketegangan, membantu
konsentrasi, dukungan sosial dan menyenangkan.
b.
Dampak
Negatif
Merokok dapat menyebabkan dampak negatif yang sangat
berpengaruh terhadap kesehatan (Sumartono, 2009). Perokok bukan penyebab
penyakit tetapi dapat memicu suatu jenis penyakit. Rokok juga tidak menyebabkan
kematian secara langsung tetapi dapat mendorong munculnya penyakit yang dapat
menyebabkan kematian. Berbagai penyakit yang picu karena merokok dimulai dari
penyakit kepala sampai dengan penyakit di telapak kaki. Penyakit tersebut
antara lain : penyakit jantung, kanker, penyakit saluran pernapasan, penigkatan
tekanan darah, gangguan pembuluh darah, pengelihatan kabur, dll seperti pesan
peringatan yang tertera pada bungkusan rokok. (Suryaningrat, 2007)
2.3 Upaya Mengatasi Perilaku Merokok
Pada Remaja
Merokok di sekolah yang dilakukan siswa kini semakin
banyak, itu dikarenakan siswa yang satu mengajak siswa yang lainnya atau
dikarenakan oleh faktor pergaulan. Oleh karena itu para guru lebih ketat lagi
dalam melakukan pengawasan dengan mengelilingi tempat-tempat yang sering
dijadikan tempat merokok. Selain itu juga melakukan peringatan yang lebih tegas
lagi agar para pelanggar khususnya perokok jera dan tidak melakukan hal
tersebut lagi baik di sekolah maupun di luar sekolah. Peringatan dari keluarga
juga menjadi salah satu cara mengatasi kecanduan rokok. Berbicara atau
berkomunikasi dengan orang lain, menyibukkan diri, rajin berolahraga, dan
memberikan pengertian-pengertian tentang rokok pada remaja juga dapat mengatasi
kebiasaan merokok tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari makalah
ini penulis dapat menyimpulkan:
1. Banyak remaja yang merokok, hal
tersebut terjadi karena faktor keluarga, lingkungan, dan kepribadian.
2. Banyak sekali upaya yang bisa diatasi
agar perokok dapat berhenti merokok, misalnya peringatan dari keluarga juga
guru-guru.
3.2 Saran
Setelah
membaca makalah ini, semoga para remaja dan masyarakat dapat tersadarkan akan bahaya
rokok bagi kesehatan mereka dan segera meninggalkan kebiasaan merokoknya,
supaya kesehatan mereka tetap terjaga dan nantinya menjadikan tubuh mereka
sehat bugar dan terhindar dari penyakit yang mengancam jiwa mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas . 2003 . Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Depdiknas.
http://pratiwirandukan.blogspot.com/2013/02/karya-tulis-ilmiah-bahaya-merokok.html
http : //www.google.com/rokok
http : //www.google.com/prestasi
http : //www.google.com/belajar
http : //www.google.com/siswa